Tuesday 9 February 2010

Busana muslim Raff

Raff busana muslim













Tuesday 26 January 2010

Tetap Mantap Melangkah Meski Dalam Gelap

Tuhan mendengar doa Peni. Esoknya, dokter yang akan menanganinya terkejut mendapati bola matanya yang kemarin pecah, kembali utuh meski sudah tidak berfungsi. “Kok, bisa begini? Kemarin bola mata Ibu sudah pecah berantakan, kok, sekarang pulih?” kata si dokter dengan nada heran.

Peni pun jadi ingat, malam sebelum rencana pengangkatan bola­ matanya, ia mengalami hal “gaib”. “Saya merasa didatangi lima anak cantik dan ganteng dengan bunga melingkar di kepala. Wajah mereka mirip anak Bosnia. Mereka menari-nari di sekitar tempat tidur rumah saya. Sebenarnya saya ber­usaha membangunkan suami tapi dia tak terbangun. Mungkin kelelahan menunggui saya di rumah sakit.”

Rezeki dari Garmen
Setelah sembuh, Peni kembali mencoba berbagai usaha untuk­ mengisi waktunya. Mulai dari katering, pengiriman TKI, membantu sang adik yang sering kelebihan order pembuatan kaus untuk promosi, sampai menerima jahitan dari produsen pakaian anak ternama.

Belakangan, Peni yang tak bisa diam ini mencoba membuat busana muslim. Dengan keterbatasan peng­lihatan, ia membuat gambar pola secara kasar lalu dibawa ke tukang potong dan jahit. “Karena sebelumnya bisa melihat, meski sekarang buta, paling tidak saya bisa kasih gambaran, juga kombinasi warnanya,” urai Peni.

Pintu rezeki Peni terbuka lebar. Busana muslim karyanya yang diberi merek Shabrina, terjual laris. Peni pun harus rajin “melihat” tren pasar, dipandu anak nomor duanya, Firly Adyatma (12). Dengan cara meraba, Peni bisa tahu model busana, juga aksesori seperti kancing, payet, dan sebagainya.

Peni juga tak segan-segan me­rekrut seorang desainer dan mendatangkan penjahit sekaligus membeli mesin jahit dalam jumlah besar. “Meski ada desainer, koordinasi tetap dengan saya. Sebab, saya juga bisa memberi masukan,” papar Peni yang saat ini sudah menguasai alquran dengan huruf braille.

Kini Peni memiliki 92 karyawan dan produknya sudah tersebar ke seluruh Indonesia, bahkan luar negeri. Belum lama ini, untuk memperluas usaha, Peni meluncurkan pakaian anak-anak dengan merek Alisha.

Suami Istimewa
Ketangguhan Peni menjalani hidupnya yang tak senikmat orang

lain, membuatnya kerap diminta berbagi pengalaman. “Mereka yang mulanya bisa melihat lalu mendadak buta, biasanya mengalami stres berat. Kalau yang memberi masukan orang ‘normal’, hasilnya akan beda ketimbang saya yang punya nasib sama dengan mereka. Sharing-nya jadi lebih pas.”

Peni juga mengajar di SMP khusus anak tunanetra di Surabaya. “Sebelumnya, saya harus kuliah dulu selama setahun untuk memperoleh ser­tifikat mengajar. Waktu kuliah di Universitas Negeri Surabaya itu, saya masuk sepuluh besar di antara ratusan mahasiswa yang bermata normal, lo.”

Kegiatan mengajar, tuturnya, ter­paksa dihentikan karena usaha garmennya memerlukan perhatian penuh. Bahkan Chamim Chudori, suami Peni, memilih mundur dari­ kantornya demi membantu mengelola usaha garmen mereka. Sang suami, kata Peni, selalu mendukungnya. “Padahal, saya dulu khawatir, apa dia tidak malu punya istri buta? Saya benar-benar beruntung mendapat suami seperti dia,” ungkap anak kedua dari tiga bersaudara keluarga Kol (Purn) Subiyakto (75) ini.

Dengan langkah mantap dan tegap, Peni terus menjalani hari-harinya kendati dalam kegelapan. “Justru dengan kekurangan ini, saya semakin meyakini betapa besarnya kekuasaan Tuhan. Bayang­kan saja, hanya dengan kekuatan pikiran, kadang saya bisa tahu seperti apa postur tubuh lawan bicara saya. Teman-teman yang sudah buta sejak lahir, biasanya juga memiliki kemampuan itu,” kata Peni yang rajin melakukan salat tahajud dan berzikir di sela-sela kesibukannya.

Berulang kali pula ia bertutur, tak pernah berhenti mensyukuri segala yang dialaminya. “Percayalah, seberat apa pun cobaan dari Tuhan, kalau kita ikhlas menerimanya, tidak akan terasa berat, kok,” katanya dengan bijak.
Gandhi Wasono M tabloid nova

Wednesday 13 January 2010

trend busana muslim 2010

Satu gaya futuristik, retro, folk dan klasik artistik terlihat berinteraksi dalam peragaan busana muslimah yang diadakan Up2date di Ballroom Hotel Shangri-la, Jakarta, belum lama berselang.

Bertajuk Interaction, label baju muslim yang berdiri sejak 2006 ini menawarkan tren busana muslim 2010, yang terfokus pada perpaduan unsur desain modern, dengan potongan pakaian yang tegas dan permainan kombinasi warna senada tanpa meninggalkan unsur etnis.

Seperti pada sejumlah koleksi sebelumnya, tim perancang Up2date tidak banyak bermain detail dan ornamen. Kali ini Up2date lebih berani bereksplorasi dengan bahan. Tahun lalu dalam tren Transconic 2008 Up2date banyak mengutamakan bahan spandeks, kini bahan natural seperti katun linen, baby canvas dan satin menjadi pilihan dalam koleksi rancangan.

Sebagian besar koleksi dihadirkan dalam warna-warna monokromatik dan senada, namun tak sedikit juga yang hadir dalam nuansa kontras, misalnya abu-abu dan biru, cokelat dan fuchsia, abu-abu dan kuning serta maroon dan peach.

Rancangan banyak menyajikan bentuk celana, blus tunik dan gamis, serta rok panjang gaya Latin yang melebar ke bawah dengan aplikasi sederhana.

Interaksi gaya ala Up2date ini ditampilkan dalam empat segmen. Light Tech, gaya futuristis, urban dan modern hadir lewat siluet tegas berstruktur, namun nampak lembut feminin dengan olahan draperi dan bahan lembut.

Popular Appeal menampilan gaya retro era 60 dan 70-an, dimana gaya ala Amerika yang ringan, ringkas dan kasual cukup digemari. Rancangan blus dengan aksen garis dan biku warna-warni, serta celana palazzo lebar dipadu tunik panjang motif kotak yang kontras dengan bolero warna terang seakan mewakili gaya bold pada masa itu.

Unsur modernitas dan tradisional berpadu dalam tema Southern Folk, dimana kemewahan dan kesederhanaan hadir dalam satu kesatuan busana unik, yang terinspirasi dari gaya khas aktris Latin era 40-an yang terkenal, Maria Felix. Di segmen ini, rok-rok melebar ala gipsi tampil menghiasi panggung catwalk.

Sementara unsur minimalis dan klasik dihadirkan dalam segmen Ode To Nature, dimana kemewahan tidak lagi digambarkan dengan sesuatu yang gemerlap dan berlebihan. Gaya kasual yang klasik, artistik dan sederhana dengan dramatisasi pada kombinasi warna dan juntaianbahan berdrapedi justru menjadi sebuah lambang kemewahan baru. [mor]

sumber: inilah.com

Monday 11 January 2010

Busana Muslim exclusive Fariza

baju muslim Dianika
busana muslim fariza

busana muslimah Aniela

Wednesday 16 December 2009

Pakai Busana Muslim, Jupe Berasa Bunglon

Mungkin akan terlihat aneh kalau, Julia Perez yang biasa mengenakan busana super seksi berubah penampilan dengan mengenakan jilbab dan baju muslim lengkap. Tapi itulah yang dilakukan bintang seksi ini saat tampil di acara Islamic Fashion Festival di Hotel Mulia, Jakarta, Selasa (26/5). Walau merasa seperti bunglon, Jupe cukup bangga dapat tampil di acara yang menghadirkan karya desainer Malaysia dan Indonesia ini.